Proses Pembuatan Asuransi


Pengurusan asuransi dapat melalui agen yang dikelola langsung oleh perusahaan asuransi, dapat pula melalui broker. Broker merupakan perusahaan di luar perusahaan asuransi yang menunjuk perusahaan asuransi sesuai kebutuhan calon nasabah. Sehingga pengelolaan keuangannya juga lebih leluasa karena tidak langsung dari perusahaan asuransi4

Pembuatan asuransi memiliki beberapa tahapan. Yaitu sebagai berikut:

1

  • Proses pembuatan asuransi dimulai dari pembuatan surat permintaan asuransi jiwa. Pertama adalah pencatatan data calon nasabah. Data yang dicatat secara umum seperti pada bagan di atas. Untuk status, yang akan dicatat adalah sesuai pembagian (lihat bagan insurable interest).

2

    1. Penanggung adalah orang yang menanggung semua pembayaran premi untuk pihak tertanggung.
    2. Tertanggung dapat menjadi pemegang polis. Sebagai contoh jika tertanggung meninggal, maka yang mendapatkan manfaatnya adalah pemegang polis atau beneficiary.
    3. Pemegang polis dapat membayarkan premi dan bisa saja sebagai beneficiary. Sebagai contoh jika tertanggung meninggal, maka manfaatnya akan didapatkan oleh pemegang polis atau beneficiary. Jika tertanggung dan pemegang polis meninggal, maka yang akan mendapatkan manfaatnya adalah beneficiary.
    4. Benificiary adalah orang yang mendapatkan manfaat diluar dari penanggung, tertanggung, dan pemegang polis. Benificiary dapat bertingkat, maksudnya jika penanggung, tertanggung, pemagang polis, dan beneficiary satu meninggal, maka yang akan mendapat adalah beneficiary turunannya. Perbedaan beneficiary diluar negeri adalah melalui lembaga yang menanggung seluruh manfaat dan akan menentukan manfaat akan didapatkan oleh siapa.
  • Selanjutnya adalah proses underwriting. Proses ini merupakan proses analisis resiko. Analisis melihat berbagai faktor, secara umum yaitu informasi nasabah, jumlah klaim, tingkat kematian, tingkat bunga, tempat investasi dan perilaku.
  • Pricing dan validasi merupakan proses selanjutnya. Proses ini mengesahkan program asuransi yang diikuti nasabah serta menghitung candangan atau solvency.
  • Proses selanjutnya adalah financing dan reporting.  Tahap penetapan cadangan yang berdasarkan Risk Based Capital (RBC) sebesar 120% yang didapat dari jumlah cadangan klaim+premi. Dengan minimal premi sebesar 40% agar perusahaan tidak ditutup. Untuk itu perusahaan asuransi harus melakukan investasi likuid atau short term
  • Maintenance dan Service, proses ini merupakan proses pada saat pelayanan nasabah.

Bagian dari sebuah perusahaan asuransi:3

  1. Marketing sebagai bagian yang menjual seluruh produk-produk yang ada di perusahaan asuransi. Orang yang menjualnya disebut agen, sedangkan model marketing asuransi adalah model branches, agency atau digabung. Pada asuransi general ada yang namanya broker yang tugasnya mewakili kepentingan nasabah, kalau agen mewakili kepentingan dari perusahan asuransi. Broker digaji oleh perusahaan, kalau agen gajinya berdasarkan komisi. Orang-orang yang menjadi penjual asuransi harus mempunyai nomor sertifikasi yang melekat pada perusahaan asuransi.
  2. Underwriting adalah bagian dimana mengurus semua berkas-berkas yang ada di perusahaan asuransi. Hasil dari klaim akan menjadi bahan untuk underwriting di tahun berikutnya.
  3. Actuary menentukan program-program asuransi yang ditawarkan kepada nasabah.
  4. Finance and report merupakan bagian yang menentukan segala jenis cadangan yang tersedia di perusahaan asuransi.
  5. Struktur database mempunya banyak field untuk menampung semua data yang ada di perusahan asuransi. Di perusahaan asuransi yang modern, ada indek nomor (nasabah, polis, beneficiary).
  6. Costumer service sebagai frontliner yang melayani klaim, complain, dan semua yang berkaitan dengan nasabah.

Simulasi Cadangan Klaim


Perusahaan SIAK memiliki 50 karyawan dengan rentang usia 25-40 tahun. Dengan perbandingan jumlah karyawan laki-laki dan perempuan adalah 2:3. Rata-rata usia karyawan di perusahaan tersebut adalah 31 tahun. Pemilik perusahaan SIAK berencana memberikan asuransi jiwa kepada semua karyawannya dan perusahan asuransi yang bersedia memberikan layanan kepada perusahaan tersebut adalah “PT. PreLife”.
PT. PreLife menawarkan dua jenis produk asuransi dalam bentuk group atau sering disebut dengan asuransi jiwa kelompok. Kedua jenis produk asuransi tersebut antara lain:
1.    Group Term Life
Produk asuransi ini berlaku untuk semua kelompok yang memiliki anggota dengan rentang usia 20-65 tahun dan jumlah minimal anggota kelompok untuk mengikuti produk asuransi ini adalah 50 orang. Periode asuransi yang ditawarkan dalam produk ini minimal 20 tahun dengan periode pembayaran premi minimal 10 tahun. Besar manfaat (Uang Pertanggungan) akan didapatkan jika dalam periode asuransi terdapat salah satu atau beberapa anggota kelompok yang meninggal dunia. Besar manfaat hanya diberikan kepada anggota yang meninggal tersebut. Tetapi, jika selama periode asuransi anggota tersebut tetap hidup, anggota tidak akan mendapatkan apa-apa.
2.    Group Endowment
Persyaratan produk asuransi ini sama dengan produk term life, yang membuat produk ini berbeda adalah besar manfaat yang akan didapatkan oleh anggota kelompok. Besar manfaat akan didapatkan anggota baik anggota tersebut meninggal ataupun hidup selama periode asuransi. Jika terdapat salah satu atau beberapa anggota kelompok meninggal pada periode pembayaran premi (asumsi periode pembayaran premi 10 tahun dan periode asuransi 25 tahun), maka anggota tersebut akan mendapatkan besar manfaat atau UP penuh. Tetapi jika anggota tersebut tetap hidup hingga tahun ke 15 maka besar manfaat yang akan didapatkan hanya 20% dari UP. Jika hingga tahun ke 20 anggota tersebut tetap hidup, besar manfaat yang akan didapatkan adalah 40% dan jika selama periode asuransi anggota tersebut masih tetap hidup, besar manfaat yang akan didapatkan adalah 60%. Setelah tahun ke 25 atau periode asuransi habis dan anggota tersebut masih tetap hidup, maka anggota tersebut tidak akan mendapatkan apa-apa.
Setelah mendapatkan penawaran dari PT. PreLife, pemilik perusahaan SIAK memutuskan mengikuti salah satu produk asuransi jiwa kelompok yang ditawarkan PT. PreLife tersebut. Pemilik perusahaan memutuskan untuk mengikuti asuransi dengan periode asuransi 25 tahun dan periode pembayaran premi 10 tahun. Gaji karyawan di perusahaan tersebut adalah sebesar Rp. 7.000.000,-. Tetapi uang yang dibayarkan untuk premi berasal dari gaji karyawan yang tidak dibayarkan oleh pemilik perusahaan, karena sengaja dipotong untuk diasuransikan.
Di bawah ini merupakan ilustrasi perhitungan uang pertanggungan, premi dan cadangan klaim.
Uang Pertanggungan yang wajib dibayar oleh PT. PreLife ditentukan berdasarkan waktu pertanggungan premi yaitu selama 10 tahun, penghasilan bulanan yang diperoleh karyawan yaitu Rp7.000.000, dan perhitungan 12 bulan (karena setiap periodenya berjalan 1 tahun).
UP : pertanggungan premi * penghasilan bulanan * 12 bulan
10 tahun * 7.000.000 * 12 bulan = 840.000.000
Sehingga total Uang Pertanggungan yang wajib dibayar oleh PT. PreLife dikalikan dengan seluruh jumlah karyawan yaitu 50 orang.
Total UP (Group): Total UP individu * 50 = 42.000.000.000
Dari hasil perhitungan Uang Pertanggungan dapat dihitung uang yang wajib dibayar oleh anggota asuransi (premi). Beberapa faktor untuk perhitungan premi diantaranya: tingkat suku bunga sebesar 8%, Uang Pertanggungan yang diwajib dibayar oleh PT. PreLife untuk masing-masing karyawan sebesar Rp 840.000.000, rata-rata usia karyawan yaitu 31 tahun, dan jumlah periode asuransi yaitu selama 25 tahun.
Kemungkinan kematian diperoleh dari rumus: 1 / (100 – rata2usia) sehingga diperoleh perhitungan kemungkinan kematian setiap karyawan di perusahaan tersebut sebesar 1/69. Dari perhitungan tersebut digunakan untuk perhitungan harapan sisa umur hidup setiap karyawan di perusahaan tersebut, yaitu sebesar 35 tahun.
Sehingga premi yang wajib dibayar oleh setiap karyawan menggunakan perhitungan sebagai berikut:
Premi yang wajib dibayar tiap tahun =
Total premi (Group) yang harus dibayar oleh perusahaan setiap tahunnya sebesar:
Total premi individu * 50 = Rp531.952.500
Setelah mengetahui jumlah premi yang harus dibayar dan Uang Pertanggungan yang akan diberikan, perusahaan asuransi juga harus menyediakan cadangan klaim yang dihitung berdasarkan perhitungan di bawah ini:
1.    Cadangan klaim group term life
F(1) = Premi                           —– F(1) = Rp10.639.050
F(2) = (Premi + %bunga)        —– F(2) = (Rp10.639.050 + 8%)
F(3) = Premi + F(2)                 —– F(3) = Rp10.639.050 + F(2)
F(10) = Premi + F(9)               —– F(10) = Rp10.639.050 + F(9)
2.    F(1) = Premi – Risk                             —– F(1) = Rp10.639.050 – Risk
F(2) = (Premi + %bunga) – Risk         —– F(2) = (Rp10.639.050 + 8%) – Risk
F(3) = Premi + F(2) – Risk                  —– F(3) = Rp10.639.050 + F(2) – Risk
F(10) = Premi + F(9) – Risk                —– F(10) = Rp10.639.050 + F(9) – Risk
Risk adalah probabilitas kematian usia risiko rata-rata karyawan berdasarkan tabel  mortalitas 2011. Dalam kasus ini, usia risiko rata-rata karyawan adalah 36 tahun. Sehingga diperoleh probabilitas kematian untuk usia 36 dari tabel mortalitas adalah 0,00087. Perhitungan risk adalah sebagai berikut:
Risk = 0,00087 * UP
Berdasarkan perhitungan yang telah dijelaskan, cadangan klaim ditampilkan dalam bentuk tabel seperti dibawah ini:
tab